Endorfin Teacher

IKLAN AD
Guru tk tadika puri


Mungkin jika kita suka mengamati guru-guru kita yang mengajar TK dan SD, akan nampak kalau mereka lebih terlihat relatif awet muda. Hal ini mungkin disebabkan oleh pekerjaan merek yang mengharuskan untuk tampil menyenangkan di hadapan anak-anak. Nah berkaitan hal ini ada sebuah buku yang membahas rahasia awet mudanya para guru ini.

Ternyata di dalam diri kita terdapat suatu hormon yang disebut endorphine, atau lebih dikenal dengan hormon kebahagian. Hormon kebahagian ini konon katanya memiliki efek yang 6 kali lebih besar dari morfin. Nah lho! Itulah kenapa disebut endorphine yang berarti morfin yang dapat di produksi sendiri di dalam tubuh.. Hm.. Kalau kayak gitu gak perlu lagi ya pake morfin beneran. Buat apa coba pake yang kayak gitu kalo ternyata bisa diproduksi oleh tubuh sendiri. Hormon kebahagiaan ini akan hadir manakala kita bersyukur dan bahagia.

Selain hormon endorphine, terdapat juga hormon noradrenaline atau hormon ketidakbahagian. Terbalik dari hormon endorphine tadi, hormon noradrenaline ini akan hadir ketika kita merasa sedih, banyak mengeluh dan kurang bersyukur.

Ada beberapa hal yang sering dilakukan oleh guru, terutama guru TK dan SD yang tanpa sadar memicu terbentuknya hormon endorphine tadi, seperti:
1. Senantiasa tersenyum dan tertawa. Maklum ya, yang namanya guru apalagi guru kelas kecil, kadangkala walaupun banyak masalah di rumah ketika sampai di sekolah dan berinteraksi dengan anak-anak tetap aja tersenyum dan tertawa melihat pola tingkah laku anak-anak yang menggemaskan.

2. Bermain dan bernyanyi. Kegiatan belajar yang banyak bermain dan bernyanyi ternyata telah membentuk karakter guru untuk senantiasa riang dan gembira bersama siswanya.

3. Membantu orang lain. Menurut penelitian di Stanford University, mereka yang berbuat kebaikan setiap harinya, merupakan orang yang paling bahagia dibandingkan orang yang berbuat baik, apalagi berbuat jahat!

4. Menjalin persahabatan. Seseorang yang berkumpul dengan banyak teman ternyata 230 kali lebih bahagia dibandingkan mereka yang penyendiri. Nah sebagai pendidik, mereka berpeluang untuk banyak memiliki sahabat, tidak hanya peserta didiknya, namun orangtuanya juga berkemungkinan menjadi sahabat, karena intensnya dalam berkomunikasi.

5. Menemukan hal baru. Mencari hal-hal baru dalam pembelajaran bersama siswa ternyata dapat memberikan rasa bahagia dibandingkan dengan pkerjaan yang monoton setiap harinya. Perkerjaan menjadi guru memungkinkan mereka untuk mendapatkan hal baru setiap harinya.

6. Menikmati hidup, jujur dan ikhlas. Menjadi guru merupakan pilihan. Menikmati kesederhanaan, keikhlasan dan perilaku jujur identik dengan sosok seorang guru. Nilai-nilai keikhlasan yang sudah teraplikasi dalam kehidupan, ternyata mampu membuat sosok guru hidup tenang, tentram dan bahagia. Gede Prama pernah menyampaikan bahwa kadang kita mencari kebahagiaan itu dari luar, tapi pada dasarnya dia ada di dalam hati kita.
IKLAN AD


Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

IKLAN